SPANDUK BIF

SESUAI HIMBAUAN KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA JAWA TENGAH, KEPADA SELURUH ANGGOTA PPW UNTUK MEMBUAT DAN MEMASANG SPANDUK BOROBUDUR INTERNATIONAL FESTIVAL ( BIF ), SEBAGAI WUJUD SOSIALISASI KEGIATAN TERSEBUT BERSAMA INI KAMI TAMPILKAN BENTUK / GAMBAR SPANDUK DIMAKSUD, KETERANGAN LEBIH LANJUT DAPAT MENGHUBUNGI SEKRETARIAT PPW DI LINE TELP. 024-86457272 / HP : 081 64255964

INFO TERBARU

Bersama ini kami publikasikan surat dari Sekretariat PPW Nomor : 043 / PPW-JATENG/IV/2009

Nomor : 043 / PPW-JATENG/IV/2009 Semarang, 24 April 2009
Lamp : -
H a l : Pengiriman Paket Wisata

Kepada Yth,
Pimpinan Biro Perjalanan Wisata
/ Agen Perjalanan Wisata yang Tergabung
di Paguyuban Pelaku Wisata – Jawa Tengah
( PPW- JATENG )
Di
Tempat

Dengan Hormat,
Diberitahukan Bahwa dalam Rangka memperkenalkan Product Wisata Semarang dan Jawa Tengah oleh Paguyuban Pelaku Wisata Jawa Tengah ( PPW-JATENG ) dalam program Table Top Sebagai Rangkaian Kegiatan Road Show ke Medan yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Tengah dalam rangka Borobudur International Festival , maka bersama ini kami minta kepada seluruh travel biro untuk :
1. Membuat Paket Wisata Semarang dan Jawa Tengah lengkap dengan harga dan Fasilitasnya
2. Paket dibuat bisa menggunakan bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris
3. Paket Dikirim paling lambat tanggal 01 Mei 2009, dengan dikirim melalui :
- email PPW , dengan alamat : ppw_jateng@yahoo.co.id
- dikirim langsung ke Sekretariat PPW : DUTA TOUR, Jl. Pleburan Raya No. 36
- Di kirim via Fax ke : 024-86457081
Seluruh paket yang masuk akan diseleksi dan dicetak sebagai material promotion PPW dan akan didistribusikan ke seluruh Anggota untuk dapat dipasarkan.

Untuk Keterangan lebih Lanjut dapat menghubungi Sekretariat PPW dengan Contact Person :
1. Bp. H. Nazri Idris Telp. : 024.70762121 HP : 081 1278846
2. Bp. Purwanto Telp. : 024. 024-8319523 HP : 081-8240985
3. Bp. S u g i n o Telp. : 024-70376499 HP : 081-64255964

Demikian Kami Sampaikan atas Perhatian kerjasama yang baik disampaikan banyak terima kasih.


Paguyuban Pelaku Wisata Jawa Tengah
( PPW – JATENG )




( H. NAZRI IDRIS )
K E T U A

cc. File

Komentar Ketua PPW-1

Paket Wisata Lemah Terkendala Infrastuktur
Semarang, CyberNews. Para pelaku wisata Jawa Tengah hingga kini masih kesulitan dalam membuat paket wisata obyek-obyek lokal Jateng. Selain karena kurangnya infrastruktur antarkota, masing-masing Pemkot dan Pemkab belum bersinergi dalam berpromosi bersama. Padahal, Jateng memiliki obyek wisata yang lokasinya berdekatan, namun berbeda kota dan kabupaten.

Ketua Paguyuban Pelaku Wisata (PPW) Semarang dan Jateng, Nazri Idris, mengatakan tingginya ego Pemkab dan Pemkot tak lepas dari otonomi daerah. Ditambah, minimnya alokasi anggaran promosi pariwisata. Ia mencontohkan obyek wisata Baturaden Banyumas, Gua Lawa dan Owabong Purbalingga, seharusnya bisa dijual dalam satu paket wisata. Namun terkendala akses jalan, menyebabkan ketiga lokasi berpotensi itu berkembang tanpa ada koordinasi antardaerah.

''Kami meminta Pemkab dan Pemkot untuk bisa bersinergi dalam promosi obyek wisata yang dimiliki. Bandingkan dengan Jatim yang telah menerapkan hal ini,'' katanya saat ditemui di sela-sela pameran Gebyar Pesona Wisata di Wonderia.

Dijelaskannya, salah satu paket wisata yang berhasil dikembangkan di Jatim adalah Gua Maharani, Jatim Park, Taman Bahari, Gua Akbar, dan ziarah Sunan Bonang. Obyek-obyek itu berada di Lamongan dan Tuban. Karena infrastruktur di kedua kota itu mendukung, maka paket wisatanya banyak diminati.

Terkait dengan minimnya promosi bersama, PPW berupaya mandiri dengan meningkatkan kerja sama antarpelaku wisata. PPW sendiri beranggotakan pengelola hotel, obyek wisata, biro perjalanan, jasa katering dan boga, serta perusahaan otobus.

Kepala Dinas Pariwisata Jateng, Sri Uritni Aminarsih, menandaskan perlunya sinergi antarkabupaten dan kota dalam pengembangan pariwisata. Daerah yang sudah mengarah pada promosi terpadu ini terlihat di wilayah Solo, Boyolali, Wonogiri, Sukoharjo, Sragen, dan Klaten atau Sobowonosukosraten. Ia berharap model ini bisa dikembangkan di daerah lainnya.

Selain itu, ia juga menyoroti soal proses perizinan bagi pelaku wisata. Ia meminta kepala dinas pariwisata kabupaten dan kota untuk memberikan kemudahan. Hal ini kemajuan dunia pariwisata, sehingga mampu menggerakkan perekonomian dan merekrut banyak pekerja. ''Kemudahan izin ini juga sebagai upaya legalisasi pelaku wisata yang hingga kini banyak yang belum memiliki izin,'' katanya.
( moh anhar/cn05 )

Komentar Ketua PPW-2

Pariwisata Jateng belum maksimal


Semarang - Pengelolaan manajemen pariwisata di Jateng dinilai belum maksimal, sehingga tidak mampu menarik kunjungan wisatawan asing maupun domestik dalam jumlah besar.

"Selain itu, para pelaku wisata Jateng masih kesulitan dalam membuat paket objek wisata lokal karena infrastruktur kurang memadai," ujar Nazri Idris, Ketua Paguyuban Pelaku Wisata (PPW) Jateng, Senin.

Potensi pariwisata di Jateng yang cukup banyak, menurut dia, selama ini belum tergarap secara maksimal. Dia menilai infrastruktur antarkota masih minim dan upaya promosi belum disinergikan dengan baik oleh pemkot/pemkab.

Nazri mengatakan pemkab dan pemkot masih mengutamakan kepentingan masing-masing, sementara alokasi anggaran promosi pariwisata untuk sejumlah objek wisata relatif kecil. (Bisnis/rsj)

Sumber: Bisnis Indonesia

Komentar Ketua PPW-3

Saturday, April 14, 2007
Paket Wisata Lemah Terkendala Infrastuktur

Para pelaku wisata Jateng hingga kini masih kesulitan dalam membuat paket wisata obyek-obyek lokal Jateng. Selain karena kurangnya infrastruktur antarkota, masing-masing Pemkot dan Pemkab belum bersinergi dalam berpromosi bersama. Padahal, Jateng memiliki obyek wisata yang lokasinya berdekatan, namun berbeda kota dan kabupaten.Ketua Paguyuban Pelaku Wisata (PPW) Semarang dan Jateng, Nazri Idris, mengatakan tingginya ego Pemkab dan Pemkot tak lepas dari otonomi daerah. Ditambah, minimnya alokasi anggaran promosi pariwisata. Ia mencontohkan obyek wisata Baturaden Banyumas, Gua Lawa dan Owabong Purbalingga, seharusnya bisa dijual dalam satu paket wisata. Namun terkendala akses jalan, menyebabkan ketiga lokasi berpotensi itu berkembang tanpa ada koordinasi antardaerah.''Kami meminta Pemkab dan Pemkot untuk bisa bersinergi dalam promosi obyek wisata yang dimiliki. Bandingkan dengan Jatim yang telah menerapkan hal ini,'' katanya.
Dijelaskannya, salah satu paket wisata yang berhasil dikembangkan di Jatim adalah Gua Maharani, Jatim Park, Taman Bahari, Gua Akbar, dan ziarah Sunan Bonang. Obyek-obyek itu berada di Lamongan dan Tuban. Karena infrastruktur di kedua kota itu mendukung, maka paket wisatanya banyak diminati. Terkait dengan minimnya promosi bersama, PPW berupaya mandiri dengan meningkatkan kerja sama antarpelaku wisata. PPW sendiri beranggotakan pengelola hotel, obyek wisata, biro perjalanan, jasa katering dan boga, serta perusahaan otobus. Kepala Dinas Pariwisata Jateng, Sri Uritni Aminarsih, menandaskan perlunya sinergi antarkabupaten dan kota dalam pengembangan pariwisata. Daerah yang sudah mengarah pada promosi terpadu ini terlihat di wilayah Solo, Boyolali, Wonogiri, Sukoharjo, Sragen, dan Klaten atau Sobowonosukosraten. Ia berharap model ini bisa dikembangkan di daerah lainnya. Selain itu, ia juga menyoroti soal proses perizinan bagi pelaku wisata. Ia meminta kepala dinas pariwisata kabupaten dan kota untuk memberikan kemudahan. Hal ini kemajuan dunia pariwisata, sehingga mampu menggerakkan perekonomian dan merekrut banyak pekerja. ''Kemudahan izin ini juga sebagai upaya legalisasi pelaku wisata yang hingga kini banyak yang belum memiliki izin,'' katanya. (anhar- )

posted by moh@n @ 6:11 AM

BIF - Maret 2009

Promosi pariwisata Jateng di Negeri Jiran (3-habis)
Sabtu, 28 Maret 2009

Promosi pariwisata Jateng di Negeri Jiran (3-habis)
Wisman akan dibawa ke BIF

Image
Foto: Hery Suyanto
ANTUSIASME para calon wisatawan mancanegara (wisman) dari Malaysia, Thailand, Cina, Hongkong, Singapura, dan negara-negara di sekitar Asia untuk berkunjung ke Jawa Tengah tak boleh disia-siakan. Itu artinya, seluruh pelaku pariwisata harus mampu membuktikan bahwa apa yang mereka jual dan ditawarkan di MATTA Fair, Kuala Lumpur, Malaysia baru-baru ini memang benar-benar purna jual. Sebuah even yang tidak kalah besar bila dibanding dengan MATTA Fair yang akan digelar Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berupa Borobudur International Festival (BIF) 22-26 Juni 2009, boleh jadi langkah konkret untuk menggaet simpati calon wisatawan manca negara.

Bahkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jateng lewat Kabid Pemasaran Drs Budiyanto SH MHum terus melakukan sosialisasi ke berbagai wilayah, termasuk ke Bali, Medan, Jakarta dan Malayasia. ”Untuk sosialisasi di luar Asia tidak kita laksanakan, pasar kita yang wilayah Asia ini,” kata Budiyanto.

Even BIF nanti sangatlah akbar, mulai pameran pariwisata, widya wisata dengan mengunjungi objek wisata yang dimiliki Jateng sampai dengan seminar internasional. ”Wisatawan manca negara akan kita ajak keliling Jateng, menikmati keindahan alam kita. Harapannya, mereka akan membawa teman di kemudian hari dengan jumlah lebih banyak lagi,” harap Budiyanto.

Agenda dari BIF sendiri antara lain, pertunjukan seni dan budaya dari Sabang sampai Meraoke, pertunjukan seni dan budaya Indonesia maupun dari mancanegara, widya wisata (wisata) meliputi objek yang belum banyak dikenal. Kemudian seminar internasional, temu bisnis yang akan diikuti para pelaku pariwisata di dunia dan pameran.

Sembilan negara
Dari sosialisasi Dinbudpar Jateng saat mengikuti MATTA Fair baru-baru ini, minimal sudah sembilan negara yang menyatakan akan ikut ambil bagian dalam even Borobudur International Festival ini.

Sementara itu para pelaku wisata di Jateng mulai dari PHRI, Asita, Asosiasi Wisata Agro Indonesia (AWAI), PPW dalam pertemuan di Kuala Lumpur sepakat untuk menyukseskan kegiatan BIF ini. "Kegiatan ini tanggung jawab kita juga selaku pelaku wisata," tutur Andi dati TX Tour Semarang.

Bagi Jateng, tambah Budiyanto, Malaysia merupakan pasar besar. Budaya masyarakatnya juga nyaris sama. Demikian juga bahasanya, sama-sama berasal dari bahasa Melayu.

Selama ini wisatawan dari Malaysia lebih banyak lari ke Bandung, Jakarta, Yogyakarta atau Bali. Pertimbangan mereka mengapa memilih daerah tersebut, sangat sederhana, bisa terbang langsung ke wilayah itu.

"Di Bandung mereka pasti belanja, karena wilayah ini memang terkenal dengan pakaian atau sepatu yang murah-murah," tutur Peter Lam, pemandu wisata asal Malaysia.

Belakangan ini beberapa objek seperti Masjid Agung Demak, Karimunjawa dan beberapa objek lainnya mulai dilirik. Bahkan Pemda Demak terkait dengan makin tingginya minat wisatawan asing, sudah bersiap, termasuk menyediakan jamuan makan malam. Ini angin sejuk bagi dunia pariwisata. Bahkan pedagang dan pengemis di sana juga sudah diatur sehingga tertib.

Belajar
Setelah even akbar MATTA Fair selesai, Jawa Tengah memang harus banyak belajar dari Malaysia. Negeri yang kecil, dengan penduduk yang jauh lebih kecil dibanding Jateng, bisa membangkitkan pariwisata yang wow... sangat luar biasa. "Anda masuk hotel, sudah bisa membaca peta wilayah mana-mana yang akan dikunjungi, " kata Peter Lam.

Hampir semua hotel memajang menu seluruh objek wisata di seluruh provinsi di Malaysia. Bahkan termasuk wilayah Serawak, Sabah bagian atas dari Pulau Kalimantan yang bagi kita masih buta peta di sana. "Ternyata di sana adalah surga bagi wisatawan lho," tutur Colichoel dari Kaisa Rosie Tour.

Kemudian pembangunan fisik dan penataan wilayah yang terintegrasi dengan baik, ternyata ujung-ujungnya adalah mendukung pariwisata juga. Contoh kecil adalah pembangunan pusat pemerintahan di Putrajaya. Di sana bukan cuma berdiri gedung untuk para menteri, tetapi saat ini menjadi objek wisata dengan pemandangan yang mencengangkan. Hery Suyanto-yan

Berita Wisata terkini- April 2007

berita wisata terkini

Saturday, April 14, 2007
Pede Menjual Semarang



WAKTU pelaksanaan kegiatan pesta budaya Semarang Pesona Asia (SPA) Agustus mendatang tinggal menghitung hari. Karenanya, panitia yang terlibat pun harus bekerja keras untuk menyiapkan segala sesuatunya. Tak terkecuali, Ketua Steering Committee Agus Suryono. Setiap saat tangannya harus cekatan mengangkat telepon selulernya untuk berkoordinasi dan melakukan evaluasi dengan panitia lainnya. Seperti halnya terlihat kemarin, ia mengontak Ketua Panitia Organizing Committee, Soemarmo HS, menanyakan kesiapan event organizer yang menangani perhelatan itu. Tentu saja, hal itu menambah kesibukan kesehariannya sebagai Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Jateng.
Sejak awal dilibatkan dalam kepanitiaan, pria kelahiran Jepara 50 tahun lalu itu mengaku antusias. Pasalnya, lembaga yang ia pimpin terkait dengan upaya menarik investor, baik dalam maupun luar negeri. Diharapkan kegiatan SPA, Semarang mampu meningkatkan sektor trade, tourism, and investment. Terlebih jabatan ia sebelumnya juga mengurusi tetek-bengek pariwisata Jateng, yakni sebagai mantan Kepala Dinas Pariwisata Jateng.
''Keberhasilan SPA ini merupakan salah satu modal untuk bisa menunjukkan potensi yang dimiliki Semarang,'' katanya saat ditemui di ruang kerjanya.
Ia menyebutkan status Semarang sebagai ibukota provinsi dituntut untuk bisa menjadi tolok ukur kemajuan bagi kota dan kabupaten lainnya. Saat ini basis perekonomian kota lumpia bersandar perdagangan dan investasi. Sementara, di sisi sektor pariwisata, masih sebatas menjadi pintu gerbang wisatawan. Contohnya, penumpang wisatawan kapal pesiar yang kini rutin bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas justru lebih banyak memilih melanjutkan perjalanannya ke Candi Borobudur. Apabila Semarang mampu mengemas kegiatan seni budaya yang menarik secara berkesinambungan, bukan tidak mungkin dilirik wisatawan. Menurutnya, untuk bisa sukses, SPA tidak melulu ditangani Pemkot semata. Keterlibatan masyarakat mutlak diperlukan. Kalau perlu ada lembaga masyarakat yang menangani khsusus soal kegiatan tersebut. Berdasar pengalamannya dulu sewaktu di Dinas Pariwisata, acara Bengawan Solo Fair dan Borobodur Live in Concert, bisa sukses juga lantaran keterlibatan banyak pihak. Para seniman bisa berkumpul dan menarik jaringannya untuk berperan aktif, termasuk dari luar negeri.
Karenanya, waktu pelaksanaan SPA yang kurang 3,5 bulan lagi segi kesiapannya perlu dikebut, koordinasi yang baik, dan evaluasi setiap saat.
''Yang penting kita pede (percaya diri) untuk bisa menjual Semarang''. [anhar]

Pelatihan SDM PPW-1 Sept 2007

Rabu, 05 September 2007
Pelaku Wisata Didesak Tingkatkan Pelayanan

* Menarik Pelancong ke Jateng

SALATIGA- Menjual sebuah tempat wisata yang dimiliki suatu daerah, dinilai tidak cukup untuk mendongkrak keinginan orang berkunjung ke objek wisata tersebut. Sebab, hampir semua daerah memiliki objek yang sama seperti wisata alam atau wisata belanja.

''Hampir semua daerah telah memiliki dan mempromosikan objek wisata alam dan wisata belanja. Dengan demikian perlu berbagai upaya, agar orang tertarik berkunjung di suatu objek wisata,'' kata Kepala Dinas Pariwisata Jateng Ir Sri Uritni Aminarsih, Selasa (4/9) pagi.

Dia mengatakan hal itu saat pembukaan Pelatihan Peningkatan Kualitas SDM Paguyuban Pelaku Wisata (PPW) Jateng di objek wisata Camping Ground Salib Putih Salatiga. Pelatihan selama dua hari, diikuti lebih dari 50 peserta dari biro perjalanan, PO Pariwisata, rumah makan dan restoran, dan pengelola objek wisata.

Menurut Sri, upaya yang dilakukan agar orang tertarik berkunjung adalah peningkatan pelayanan kru yang bergerak di sektor jasa wisata. Di tengah tingginya persaingan bisnis wisata maka peningkatan pelayanan merupakan strategi utama yang harus dilakukan. Kemudian untuk meningkatkan kepercayaan konsumen pengguna jasa wisata, legalitas izin usaha para pelaku wisata agar segera dipenuhi. ''Bagaimana orang mau percaya menggunakan jasa wisata, kalau legalitas usahanya tidak jelas,'' paparnya.

Berstatus Agen

Selain itu, pelaku jasa wisata juga diminta memenuhi ketentuan sebagai biro perjalanan atau agen perjalanan. Sebab, telah muncul beberapa keluhan dari masyarakat soal status mereka. Saat dilakukan pendataan di tingkat daerah mereka tercatat sebagai biro perjalanan, tetapi di tingkat provinsi jasa wisata itu masih berstatus agen. ''Menjadi biro perjalanan ada persyaratan yang lebih berat,'' terang Sri didampingi Ketua PPW H Nasri Idris dan Teguh Kismaryanto SPd dari Kismara Tour Semarang.

Sementara itu guna pengembangan usaha, para pelaku jasa wisata harus dapat membangun jejaringan dengan jasa sejenis di daerah atau provinsi lainnya. Kenyataan sekarang ini, pelaku wisata hanya memamerkan objek di tempat lain, agar masyarakat tempat jasa tersebut tertarik berkunjung. Dengan jejaringan yang ada, maka pelaku jasa wisata di daerah lain dapat menarik masyarakat berkunjung, ke objek wisata di Jateng. (H2-16)

Pelatihan pelaku wisata
Kamis, 06 September 2007

Pelatihan pelaku wisata

SALATIGA - Sebanyak 55 peserta mengikuti pelatihan peningkatan sumber daya manusia (SDM) bagi pelaku wisata yang diselenggarakan Paguyuban Pelaku Wisata (PPW) di Jateng, di gedung kompleks Agrowisata Salib Putih Argomulyo Salatiga, Senin (4/9).

Acara tersebut dibuka oleh Kepala Disparta Jateng Dra Sri Uritni Aminarsih dihadiri Ketua Paguyuban Pelaku Wisata Jateng Hasri Idris. Dalam laporan panitia, sebagian peserta dari biro perjalanan, perusahaan auto bos (PO), rumah makan dan pengelola wisata.

Kepala Disparta dalam sambutannya mengatakan, sektor pariwisata saat ini terus digalakkan di Jateng, karena kegiatan wisata diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah.

Sebab, kata dia, kegiatan wisata dampaknya langsung bisa dirasakan masyarakat. Misalnya ada kunjungan wisata ke salah satu objek, dipastikan mereka belanja dan menikmati makan di tempat itu.

Untuk itu, lanjutnya, para pelaku wisata harus dilatih SDM nya agar mampu mengelola wisata dan mempu memberikan pelayanan yang baik terhadap wisatawan asing maupun domestik. ’’Berkembangnya pariwisata juga akan memberikan lapangan pekerjaan bagi pengangguran,,’’ jelas Sri. K-13/SR

SLIDE PPW

Laporan Rakor di BAPPEDA JATENG

Nomor : - Semarang, 26 Maret 2009
Lamp : -
Hal : Laporan Hasil Undangan BAPPEDA Jawa Tengah

Kepada Yth,
Ketua Paguyuban Pelaku Wisata / PPW
Jawa Tengah
Di
Semarang

Dengan Hormat,

Sesuai dengan Perintah Ketua PPW Jawa Tengah untuk menghadiri Undangan BAPPEDA Jawa Tengah dalam rangka penyusunan rencana Kerja Pemerintah Daerah, bersama ini Kami sampaikan Laporan Hasil Undangan Tersebut :

Acara : Forum Gabungan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan dalam Rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010

Tempat : Ruang siding Lt VI Bappeda Prov. Jateng
Jl. Pemuda 127 – 133 Semarang

Tanggal : 25 Maret 2009

Susunan Acara :

1. Pembukaan
2. Prakata / Sambutan sekaligus mengawali dibukanya Forum Gabungan SKPD
Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan oleh ketua BKPMD yang diwakili oleh Kabid
ekonomi
3. Paparan dari Koordinator Forum Gabungan-SKPD Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan
oleh Bp. Drs Sulhadi , Msi
4. Paparan dari 3 Nara Sumber
- Prof. Dr Muhammad Maksum – Yogjakarta tentang “ Bali Ndesa Mbangun Desa “
- Prof. Budi Widjarnako – Fak. Tehnologi Pertanian UNIKA Soegijopranoto
Semarang Tentang “ Food Safety “ / Keamanan Pangan
- Dr. Purbayu Budi Santoso – Undip Semarang
5. Forum Tanya Jawab
6. Kesimpulan Tim Perumus
7. Penutup
- Break Makan siang
8. S e l e s a i

KESIMPULAN MATERI :

Dari hasil penyampaian materi dan pembahasan berikut hasil Rumusan tim perumus dalam rapat tersebut dapat kami simpulkan bahwa sedikit sekali bahkan tidak ada pembahasan yang menyinggung mengenai pengembangan Kepariwisataan dan Komponen terkait, Namun demikian ada beberapa point penting dari Materi yang disampaikan Koordinator FORGAB tersebut yang ada kaitannya dengan kegiatan PPW untuk penyusunan program kedepan yaitu Tentang :



PROGRAM-PROGRAM PRIORITAS YANG MENJADI TITIK TUMPU PADA TAHUN 2010
DI PROVINSI JAWA TENGAH :
I. Pertanian
II. Perkebunan
III. Peternakan
IV. Kelautan dan Perikanan
V. Kehutanan
VI. Koperasi dan UMKM
VII. Pariwisata
Program prioritas yang perlu menjadi titik tumpu adalah peningkatan promosi, peningkatan daya saing, peningkatan kemitraan.

Adapun sasaran yang akan dicapai dalam pembangunan urusan pariwisata adalah :

1. Tercapainya peningkatan jumlah kunjungan, lama tinggal dan pengeluaran
belanja wisatawan mancanegara dan wisatawan domestic guna menungkatkan
kontribusi sector pariwisata terhadap PDRB
2. Tercapainya peningkatan daya saing dan daya jual destinasi pariwisata guna
meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada wisatawan
3. Tercapainya peningkatan sinergi antrara pemerintah, dunia usaha pariwisata
dan masyarakat guna mengoptimalkan pengembangan potensi pariwisata daerah

Untuk mencapai sasaran tersebut, dilaksanakan melalui program – program sebagai berikut :
1. Program pengembangan Pemasaran Pariwisata, dengan sasaaran kegiatan dan
dukungan anggaran sebesar Rp. 5.745.000.000,-
• pengembangan materi promosi pariwisata Jawa tengah
• Penyelenggaraan dan partisipasi event Jateng / Nasional / Internasional di
Jawa Tengah dan Luar Provinsi
• Perkuatan Jaringan Pelayanan informasi Pariwisata ( TIC ) lintas Kabupaten
di Jawa Tengah

2. Program Pengembangan Distinasi Pariwisata, dengan sasaran kegiatan dan
dukungan anggaran sebesar : Rp. 6.145.000.000,-
• Peningkatan Menegemen usaha jasa dan sarana pariwisata di Jawa Tengah
• Pengembangan potensi keunikan local Masayarakat dan Alam menjadi atraksi
wisata di Jawa tengah
• Optimalisasi dan pemantapan kinerja SDM Pariwisata di Jawa Tengah
• Optimalisasi minat Wisatawan nusantara di dalam dan luar Provinsi Jawa
Tengah

3. Program pengembangan kemitraan dengan sasaran kegiatan dan dukungan
anggaran Rp. 5.250.000.000,-
• Koordinasi dan kerjasama dengan pemangku kepentingan bidang pariwisata Jawa
Tengah
• Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan kemitraan di Jawa
Tengah
• Optimalisasi daya dukung masyarakat local, untuk peningkatan dan perkuatan
daya saing ODTW di Jawa Tengah.

VIII. Penanaman Modal
IX. Perdagangan

Demikian Laporan yang dapat kami sampaikan, atas perhatiannya, disampaikan banyak terima kasih

Pelaksana Tugas :

No N a m a
1 SUGINO [ Jalinji Tour & Travel ]
2 AGUS SUPRIYANTO [ Amika Raya Tour ]

Laporan Tugas Hasil MUSDA ASITA

Nomor : -
Lamp : -
Hal : Laporan Hasil Undangan MUSDA
ASITA Jateng VI

Kepada Yth,
Ketua Paguyuban Pelaku Wisata / PPW
Jawa Tengah
Di
Semarang

Dengan Hormat,

Sesuai dengan Perintah Ketua PPW Jawa Tengah untuk menghadiri Undangan MUSDA ASITA Jateng VI di Patra Jasa Convention Hotel bersama ini Kami sampaikan Laporan Hasil Undangan Tersebut :

Acara : MUSYAWARAH DAERAH ( MUSDA ) VI ASITA JAWA TENGAH
Tempat : Patra Jasa Convention Hotel
Tanggal : 19 Maret 2009

Susunan Acara :
- Registrasi Peserta
- Pembukaan oleh MC
a. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
b. Mengheningkan Cipta
- Sambutan Ketua Penyelenggara ( H. Siswanto )
- Sasmbutan Ketua Umum DPP ASITA
- Sambutan Gubernur Jawa Tengah sekaligus Membuka secara Resmi Musda VI Asita
Jateng Tahun 2009
- Pembacaan Do’a
- Tarian
- Coffe Break

Sidang Pleno I

- Pemilihan Ketua Sidang ( Bp. Sudiyono )
- Pembacaan Tata tertib Musda
- Laporan pertanggungjawaban Pengurus DPD ASITA Jateng Kepengurusan ASITA
periode 2005-2009
- Pemandangan umum
- Pengesahan pertanggungjawaban pengurus DPD ASITA Jateng periode 2005-2009
- Makan Siang

Sidang Pleno II

Pemilihan Ketua DPD ASITA Jawa Tengah
- Penetapan Sistem Pemilihan Calon Ketua
- Pemaparan Visi Misi Calon Ketua
- Sambutan Ketua Terpilih
- Doa / Penutup
- Coffe Break – Selesai
HASIL / KEPUTUSAN :

Hasil Pemilihan Calon Ketua DPD :
1. H. Siswanto Mega Wisata Semarang
2. H. Fatur Rahman Dewangga Tour Semarang
3. Imam Kamal Siliwangi Tour Semarang
4. Djuritno Asih Tour Solo
5. Suseno Hadi Parwono Solo
6. Adre Herlambang Kartika Tour Semarang

Jumlah Pemilih Hadir = 63 Peserta
Ketua Terpilih = Bp. H. Fatur Rahman 33 suara
Bp. Imam Kamal 25 suara
Bp. Seno 2 suara
Bp Andre Herlambang 1 suara
Abstain 2 suara
Program Pendek :
Penyusunan Kepengurusan
Pembuatan Kantor Permanen DPD ASITA
Penertiban Administrasi dan Anggota


Demikian Laporan yang dapat kami sampaikan, atas perhatiannya, disampaikan banyak terima kasih

Semarang, 20 Maret 2008


Pelaksana Tugas :

No N a m a Tanda Tangan
1 SUGINO [ Jalinji Tour & Travel ]
2 AGUS SUPRIYANTO [ Amika Raya Tour ]

HASIL SARASEHAN PPW

Hasil Pertemuan 18 April 2009
Tentang Upaya Pembenahan Organisasi PPW

Daftar hadir:

Nama Lembaga Hand Phone email
Dedy Tamarind Tour 08164255257 tamarindtours@yahoo.com
Agus Supriyanto Amika Raya 0818452839 amikaraya@yahoo.com
Didik Haryono Symphoni Wisata 085225115111 symphoniwisata@yahoo.com
Johan HS Ganesha Tours 08122882682 ganesha_tour@plaza.com
Biwaddohartoko Megawisata 081325050456 mu@megawisata.com
Tono Zul Zulindo Tour 08164244731 tono.zulindo@yahoo.com
Moh Ali Limo Trans 081914437641 novi@yahoo.com
Nazri idris Bintang Selatan 0811278846
Purwanto Duta 0818240985
Ronny Ataya 0811297514 atayaone@yahoo.co.id
Sugino Jalinji Tour 08164255964 jalinji_tour@yahoo.co.id

Moderator: Sdr Sugino

Prakata Ketua PPW : Bapak Nazri Idris
- Sejak ada kegiatan di Kendal hingga sekarang belum ada kelanjutan sama sekali
- PPW belum ada ikatan yang resmi, perlu dirumuskan untuk menjadikan organisasi lebih up date ; perlunya rumusan Anggaran Pendapatan dan Belanja yang bersumber dari dan untuk anggota.
- Sudah ada upaya penerbitan sertifikat pelatihan di Kendal, namun belum ada tindak lanjut ; akan segera di f-up melalui Bapak Trenggono.
- Perlu mendukung slogan Pak Bibit “ balik deso mbangun deso “ ; karena adanya indikasi kadisbudpar provinsi ‘tidak’ ada upaya untuk meningkatkan kemajuan kepariwisataan jawa Tengah
- Hasil rapat : pemprov akan melibatkan PPW sebagai salah satu komponen dan pembangunan pariwisata Jateng, antara lain :
12 – 15 Mei Road Show di Medan.
21 – 26 Mei Mojopahit Travel Mart di Jawa Timur.
- PPW akan dibentuk sebagai Organisasi Resmi / Berbadan Hukum dan Susunan Pengurus Harian yang capable.
- Selesai
- Visi :
- Misi :

Sambutan Bp. Purwanto DUTATOUR
- Program PPW memang vacuum
- Himbauan setelah terbentuk reshuffle organisasi baru kinerja lebih efektif; perlu dibentuk susunan organisasi baru
- Akan mengedarkan surat edaran, formulir her regristrasi anggota PPW
- Iuran tahunan dan bulanan
- Sudah ada 50 anggota yang sudah menyerahkan her regristrasi
- Next program setelah gebyar pesona wisata Jawa Tengah?
- Harapan adanya dukungan yang penuh dari anggota PPW





Input:
Nama Instuisi Input
Bp. Ronney Ataya Tour - Perlu mengundang pengurus lama sebelum reshuffle organisasi/penunjukkan sekretaris baru.
- Cari formula saja untuk memajukan organisasi
- ADART sudah dibuat waktu hasil pertemuan Sekatul ; perlu dilanjutkan untuk pembaharuan sebagai salah satu bahan dasar.
- Pada pembentukan org baru seyogyanya diundang pengurus lama definitive
- Pengurus sebaiknya tidak merangkap kepengurusan di organisasi lainnya yang sejenis
- Sebelum program teknis dilaksanakan sebaiknya perlu penetapan susunan pengurus harian PPW.
Bp. Dedy Tamarin - Perlunya badan hukum PPW
- Perlunya pembinaan rekan-rekan travel agen agar memiliki dasar hukum / legalitas
- Iuran supaya dikaji ulang karena ASITA juga sudah melaksanakannya.
- Perlu pra pembentukan organisasi baru-
Bp. Didik Symphonie - Pengurus ganda boleh saja asal tidak sebagai pengurus harian ; ketua / sekretaris / bendahara
- Perlunya legalitas PPW dan anggotanya-
Bp. Ali Limo Trans - Kepengurusan PPW 1, 2 tahun 2004 sudah perlu re organisasi karena memang bentuk dan pelaporannya belum jelas.
- Siap mendukung meskipun bukan sebagai pengurus harian.
- ASPI akan mengadakan Jateng Expo pada bulan Juli 2009
-
Bp. Johan Ganesha - Pengurus yang merangkap silakan saja
- Perlunya visi dan misi yang sama-
Bp. Tono Zulindo - Perlunya memilih pengurus yang aktif
- Banyak anggota yang belum tahu apa dan bagaimana PPW itu
- Perlunya kesamaan seragam harian masing-masing travel agent + PPW
Bp. Yanto Amika Raya - Banyaknya keluhan dari anggota PPW
- Pengurus boleh merangkap
- Iuran PPW perlu
- Pengurus lama belum efektif dalam kerja, perlu pengurus yang loyal + disiplin dan solid
-

Hasil pertemuan:

- Akan dibentuknya Panitia Persiapan Musdalub
- Menunjuk Sdr. Sugino untuk membentuk Panitia Persiapan Musdalub
KONSEP PPW Part I
Sifat: usulan
Pre A1 Ketua PPW menunjuk salah satu anggota untuk melaksanakan pembentukan panitia persiapan reshuffle pengurus harian yang bertugas untuk membuat rumusan ADART PPW yang akan dijadikan landasan dalam pembentukan badan / organisasi yang berbadan hukum.

Pre A2 Anggota yang ditunjuk oleh ketua PPW melaksanakan mandat pre A1 selanjutnya menunjuk anggota lainnya untuk membentuk Susunan Panitia :
- Ketua
- Sekretaris
- Bendahara
- Sie Organisasi
- Sie Humas
- Sie Pembantu Umum
Selanjutnya melaporkan secara tertulis kepada Ketua PPW untuk dapat pengesahan.

Pre A3 Panitia persiapan yang terbentuk melakukan rapat kerja untuk membahas hal-hal sbb :
- Draf ADART
- Agenda Program Kerja Tahun 2009
Selanjutnya melaporkan secara tertulis kepada Ketua PPW untuk dapat pengesahan.

Pre B1 Action Plan
Raker 1 : Menyempurnakan Rancangan ADART
Raker 2 : Menyempurnakan Agenda Program Kerja Tahun 2009
Selanjutnya melaporkan secara tertulis kepada Ketua PPW untuk dapat pengesahan.

Pre B2 - Membuat copy Rancangan ADART
- Menginventarisir anggota PPW dan Pengurus Harian
- Menyusun agenda Musdalub
- Menyiapkan tempat Musdalub beserta perangkatnya
- Membuat dan menyebarluaskan undangan ke anggota PPW tentang Musyawarah Daerah Luar Biasa


TEKNIS PELAKSANAAN MUSDALUB


Tahap 1 Musyawarah ( konvensi ) Luar Biasa
• Menilai, mensahkan atau menolak laporan pertanggungjawaban Dewan Pengurus Harian
• Mengadakan pemilihan Ketua PPW yang berkewajiban membentuk Dewan Pengurus Harian
• Penjabaran program umum Ketua PPW

Tahap 2 Rapat Kerja Dewan Pengurus Harian

MERUMUSKAN ANGGARAN DASAR DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA ( ADART )
• Anggaran Dasar
- Pengertian
- Nama, tempat, kedudukan dan waktu
- Azaz, landasan, Tujuan, Fungsi dan Tugas Pokok
- Sifat, struktur dan perangkat organisasi
- Keanggotaan
- Kepengurusan
- Keuangan dan asset
- Peraturan dan tata tertib
- Lambang
- Pembubaran
- Penutup
• Anggaran Rumah Tangga
- Struktur organisasi
- Keanggotaan ( penjabaran dan ruang lingkup )
- Kepengurusan ( penjabaran dan ruang lingkup )
- Keuangan dan asset
- Pembubaran
- Penutup

Tahap 3 Rapat Kerja Dewan Pengurus Harian
• Penetapan ADART
• Membentuk Wadah Organisasi
- Sekretariat termasuk perangkatnya
- Legalitas organisasi
- Portal website sebagai sarana komunikasi dari dan antar anggota PPW maupun dari instansi/badan usaha terkait.


Tahap 4 Rapat Kerja Khusus:
• Merumuskan program kerja
- Her regristrasi
1. Mendata ulang keanggotaan dengan disertai bukti otentik berupa persyaratan menjadi anggota PPW.
2. Memberikan kesempatan bagi Biro Perjalanan Wisata maupun Travel Agent baru untuk turut serta menjadi anggota PPW.
3. Pemberdayaan Biro Perjalanan Wisata sebagai salah satu aset kepariwisataan Indonesia yang memiliki kapasitas dan pola pikir dalam membangun kepariwisataan Jawa Tengah.
4. Menciptakan manfaat asosiasi bagi para anggota..
5. Berperan serta dalam meningkatkan kunjungan wisata ke propinsi Jawa Tengah, baik wisatawan domestik maupun internasional.
- Program kerja tahunan
1. Festival-festival / pameran
- Festival Central Java Packages Tour
- Festival Guiding Technique Semarang Citour
- Festival Guiding Technique Central Java Tour
- Festival Kuliner
- Pameran Batik Jawa Tengah
- Pameran Kerajinan Tangan Jawa Tengah
- Pameran Industri Pariwisata
- Pameran PPW
2. Buletin Bulanan

• Merumuskan aplikasi hak dan kewajiban anggota

Tahap 5 Site Map
• Master Plan
• Sheet Plan
• Action Pan

Tahap 6 Evaluasi

Sumbang saran dari Megawisata Semarang.



“ beli baju, jangan lupa beli sepatu”
“ jika ingin maju, maka tak ada pilihan selain bersatu”

LOGO PPW

Pengikut