Pelatihan SDM PPW-1 Sept 2007

Rabu, 05 September 2007
Pelaku Wisata Didesak Tingkatkan Pelayanan

* Menarik Pelancong ke Jateng

SALATIGA- Menjual sebuah tempat wisata yang dimiliki suatu daerah, dinilai tidak cukup untuk mendongkrak keinginan orang berkunjung ke objek wisata tersebut. Sebab, hampir semua daerah memiliki objek yang sama seperti wisata alam atau wisata belanja.

''Hampir semua daerah telah memiliki dan mempromosikan objek wisata alam dan wisata belanja. Dengan demikian perlu berbagai upaya, agar orang tertarik berkunjung di suatu objek wisata,'' kata Kepala Dinas Pariwisata Jateng Ir Sri Uritni Aminarsih, Selasa (4/9) pagi.

Dia mengatakan hal itu saat pembukaan Pelatihan Peningkatan Kualitas SDM Paguyuban Pelaku Wisata (PPW) Jateng di objek wisata Camping Ground Salib Putih Salatiga. Pelatihan selama dua hari, diikuti lebih dari 50 peserta dari biro perjalanan, PO Pariwisata, rumah makan dan restoran, dan pengelola objek wisata.

Menurut Sri, upaya yang dilakukan agar orang tertarik berkunjung adalah peningkatan pelayanan kru yang bergerak di sektor jasa wisata. Di tengah tingginya persaingan bisnis wisata maka peningkatan pelayanan merupakan strategi utama yang harus dilakukan. Kemudian untuk meningkatkan kepercayaan konsumen pengguna jasa wisata, legalitas izin usaha para pelaku wisata agar segera dipenuhi. ''Bagaimana orang mau percaya menggunakan jasa wisata, kalau legalitas usahanya tidak jelas,'' paparnya.

Berstatus Agen

Selain itu, pelaku jasa wisata juga diminta memenuhi ketentuan sebagai biro perjalanan atau agen perjalanan. Sebab, telah muncul beberapa keluhan dari masyarakat soal status mereka. Saat dilakukan pendataan di tingkat daerah mereka tercatat sebagai biro perjalanan, tetapi di tingkat provinsi jasa wisata itu masih berstatus agen. ''Menjadi biro perjalanan ada persyaratan yang lebih berat,'' terang Sri didampingi Ketua PPW H Nasri Idris dan Teguh Kismaryanto SPd dari Kismara Tour Semarang.

Sementara itu guna pengembangan usaha, para pelaku jasa wisata harus dapat membangun jejaringan dengan jasa sejenis di daerah atau provinsi lainnya. Kenyataan sekarang ini, pelaku wisata hanya memamerkan objek di tempat lain, agar masyarakat tempat jasa tersebut tertarik berkunjung. Dengan jejaringan yang ada, maka pelaku jasa wisata di daerah lain dapat menarik masyarakat berkunjung, ke objek wisata di Jateng. (H2-16)

Pelatihan pelaku wisata
Kamis, 06 September 2007

Pelatihan pelaku wisata

SALATIGA - Sebanyak 55 peserta mengikuti pelatihan peningkatan sumber daya manusia (SDM) bagi pelaku wisata yang diselenggarakan Paguyuban Pelaku Wisata (PPW) di Jateng, di gedung kompleks Agrowisata Salib Putih Argomulyo Salatiga, Senin (4/9).

Acara tersebut dibuka oleh Kepala Disparta Jateng Dra Sri Uritni Aminarsih dihadiri Ketua Paguyuban Pelaku Wisata Jateng Hasri Idris. Dalam laporan panitia, sebagian peserta dari biro perjalanan, perusahaan auto bos (PO), rumah makan dan pengelola wisata.

Kepala Disparta dalam sambutannya mengatakan, sektor pariwisata saat ini terus digalakkan di Jateng, karena kegiatan wisata diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah.

Sebab, kata dia, kegiatan wisata dampaknya langsung bisa dirasakan masyarakat. Misalnya ada kunjungan wisata ke salah satu objek, dipastikan mereka belanja dan menikmati makan di tempat itu.

Untuk itu, lanjutnya, para pelaku wisata harus dilatih SDM nya agar mampu mengelola wisata dan mempu memberikan pelayanan yang baik terhadap wisatawan asing maupun domestik. ’’Berkembangnya pariwisata juga akan memberikan lapangan pekerjaan bagi pengangguran,,’’ jelas Sri. K-13/SR

Pengikut